API Restful mendefinisikan beberapa prinsip utama, yaitu:

• Resource: Setiap informasi yang ingin diakses oleh klien melalui API harus diidentifikasi sebagai resource.
• Representasi: Resource harus dapat direpresentasikan dalam berbagai format, seperti XML, JSON, atau HTML.
• Metode HTTP: API Restful menggunakan metode HTTP untuk melakukan operasi pada resource, seperti GET, POST, PUT, dan DELETE.
• Stateless: Setiap request ke API Restful harus mengandung semua informasi yang diperlukan untuk melakukan operasi pada resource, tanpa bergantung pada state server.

Contoh-contoh API Restful yang populer adalah:

1. Twitter API: API ini memungkinkan pengembang untuk mengakses data Twitter, seperti tweet, user, dan trending topic.
2. Facebook Graph API: API ini memungkinkan pengembang untuk mengakses data Facebook, seperti user, page, dan group.
3. Google Maps API: API ini memungkinkan pengembang untuk mengakses data Google Maps, seperti lokasi, rute, dan gambar peta.
4. GitHub API: API ini memungkinkan pengembang untuk mengakses data GitHub, seperti repository, issue, dan pull request.
5. Spotify API: API ini memungkinkan pengembang untuk mengakses data Spotify, seperti album, artist, dan playlist.

Fungsi utama dari API Restful adalah untuk memungkinkan aplikasi atau sistem berkomunikasi dengan sistem atau aplikasi lain dengan cara yang terstandarisasi dan mudah diimplementasikan. Beberapa fungsi utama dari API Restful adalah:

1. Integrasi sistem dan aplikasi: API Restful memungkinkan sistem atau aplikasi berbeda untuk berkomunikasi dengan cara yang terstandarisasi dan mudah diimplementasikan. Hal ini memudahkan integrasi antar sistem atau aplikasi yang berbeda dan mempercepat proses pengembangan aplikasi.
2. Akses data: API Restful memungkinkan aplikasi untuk mengakses data dari sistem atau aplikasi lain dengan cara yang terstandarisasi. Hal ini memungkinkan aplikasi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsinya tanpa harus membangun infrastruktur atau sistem yang sama secara internal.
3. Pengembangan aplikasi: API Restful memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi yang dapat diintegrasikan dengan sistem atau aplikasi lain dengan mudah. Hal ini mempercepat proses pengembangan aplikasi dan mengurangi biaya pengembangan.
4. Skalabilitas: API Restful memungkinkan aplikasi untuk tumbuh dan berkembang dengan mudah karena sistem atau aplikasi dapat diintegrasikan dengan sistem atau aplikasi lain dengan cara yang terstandarisasi dan mudah diimplementasikan.
5. Penggunaan yang lebih mudah: API Restful memungkinkan pengguna untuk mengakses data dan fitur dari sistem atau aplikasi tanpa harus memahami kompleksitas internal sistem atau aplikasi tersebut. Hal ini membuat penggunaan aplikasi menjadi lebih mudah dan meningkatkan pengalaman pengguna.

Berikut adalah contoh penggunaan API Restful untuk memperoleh informasi dari sebuah sistem atau aplikasi:

    1. Pengambilan data user dari aplikasi:

•  Request: GET /users/1234
•  Response: {"id": 1234, "name": "John Doe", "email": "johndoe@email.com"}

    2. Menambahkan data baru ke dalam aplikasi:

•  Request: POST /users
•  Body: {"name": "Jane Doe", "email": "janedoe@email.com"}
•  Response: {"id": 5678, "name": "Jane Doe", "email": "janedoe@email.com"}

    3. Mengubah data yang sudah ada di aplikasi:

•  Request: PUT /users/1234
•  Body: {"name": "John Smith", "email": "johnsmith@email.com"}
•  Response: {"id": 1234, "name": "John Smith", "email": "johnsmith@email.com"}

    4. Menghapus data dari aplikasi:

•  Request: DELETE /users/1234
•  Response: {"message": "User with ID 1234 has been deleted."}

Dalam contoh-contoh di atas, URI (/users/1234) merepresentasikan resource (user dengan ID 1234) dan metode HTTP (GET, POST, PUT, DELETE) digunakan untuk melakukan operasi pada resource tersebut. Selain itu, request dan response dari API Restful menggunakan representasi JSON.